Terkait Merger Bank Banten ke BJB, Gubernur Banten Digugat ke PN Serang

photo author
- Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:07 WIB
Para penggugat, Ikhsan Ahmad selaku Akademisi Untirta, Ojat Sudrajat seorang warga asal Lebak dan Agus Supriyanto yang berasal dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Para penggugat, Ikhsan Ahmad selaku Akademisi Untirta, Ojat Sudrajat seorang warga asal Lebak dan Agus Supriyanto yang berasal dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

SERANG,TOPmedia - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) digugat oleh sejumlah masyarakat terkait polemik Bank Banten ke Pengadilan Negeri (PN) Serang. Gugatan perdata tersebut sudah resmi diregistrasikan melalui E-Court di PN Serang.

Gugatan perdata yang dimaksud adalah dugaan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dalam permasalahan Bank Banten. Para penggugat yakni, Ikhsan Ahmad selaku Akademisi Untirta, Ojat Sudrajat seorang warga asal Lebak dan Agus Supriyanto yang berasal dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ojat Sudrajat dalam keterangannya mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan sepakat membawa permasalahan polemik Bank Banten ini ke jalur perdata PMH ke PN Serang, dengan enam pihak tergugat yakni tergugat pertama yakni Gubernur Banten.

Tergugat selanjutnya ada Ketua DPRD Provinsi Banten Banten, Kepala OJK, Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten, Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten serta Direksi Bank Banten.

"Selain itu ada juga yang turut tergugat, yakni Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Barat dan Direksi Bank BJB," katanya, Sabtu (30/5/2020).

Ojat menambahkan, PMH yang dilakukan oleh tergugat seperti adanya perbuatan yang tidak menambahkan penyertaan modal tambahan ke Bank Banten,  padahal Pemprov Banten mempunyai kewajiban sebagaimana amanat perda 5 tahun 2013.

 "Hal ini patut diduga tidak dipenuhinya kewajiban tersebut merupakan kesengajaan dengan tidak merealisasikannya anggaran APBD 2018 dan 2019," jelasnya.

Sementara itu Akademisi Untirta Ikhsan Ahmad yang turut mengajukan gugatan ini ke PN Serang melihat polemik Bank Banten ini karena adanya pengawasan yang diduga tidak dilakukan sebagaimana mestinya.

"Pengawasan itu seharusnya dilakukan oleh DPRD Provinsi Banten, OJK, Pemprov Banten serta BI perwakilan Provinsi Banten," katanya.

Mantan tenaga ahli Gubernur itu menambahkan, BPKAD juga sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) diduga telah menunjuk bank yang kondisinya tidak sehat dalam menyimpan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemprov Banten.

"Hal ini diduga tidak sejalan dengan apa yang tertuang dalam PP 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pasal 126," katanya.

Agus Supriyanto juga berharap proses gugatan ini akan membuka semua fakta yang terjadi dalam kemelut yang berlangsung selama ini pada Bank Banten sebagai bank kebanggaan masyarakat Banten.

"Seharusnya Pemprov Banten selaku pemilik saham pengendali melakukan langkah menyehatkan Bank Banten, bukan justru sebaliknya," tuturnya. (TM-1/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X