SERANG, TOPmedia - Sholat Taubat Nasuha adalah salah satu sholat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Makna Sholat Taubat itu sendiri adalah sholat yang dilakukan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa telah berbuat dosa, kemudian ingin bertaubat kepada Allah SWT.
Ketika melaksanakan Sholat Taubat artinya menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan dan tidak berniat untuk mengulangi perbuatan itu lagi. Oleh karena itu, Taubat Nasuha merupakan permohonan ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan tulus.
Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
Sebelum melaksanakan sholat sunnah ini, sebaiknya Anda membaca niat terlebih dahulu. Jangan lupa untuk senantiasa berwudhu layaknya melaksanakan ibadah sholat pada umumnya.
Niat Sholat Taubat
Ushalli sunnatat-taubati rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Jumlah rakaat sholat sunnah ini bisa 2, 4, atau 6 rakaat. Adapun doa yang dapat anda lafalkan setelah menunaikan Sholat Taubat adalah sebagai berikut.
Astaghfirullahal ‘azhimal-ladzi laa illaaha illaa huwa hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafshi dharran wa la naf’an walaa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuura.
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu jaga. Aku memohon taubat kepada-Nya dengan taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat mudarat atau manfaat, untuk mati atau hidup, maupun bangkit nanti.
Bacaan Doa Sayyiddul Istighfar
Setelah melafalkan doa di atas, perbanyaklah membaca sayyidul istighfar berikut ini.
اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ أَنْتَ رَبÙّيْ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنÙيْ وَأَنَا عَبْدÙÙƒÙŽØŒ وَأَنَا عَلَى عَهْدÙÙƒÙŽ وَوَعْدÙÙƒÙŽ مَا Ø§Ø³Ù’ØªÙŽØ·ÙŽØ¹Ù’ØªÙØŒ أَعÙوْذ٠بÙÙƒÙŽ Ù…Ùنْ شَرÙÙ‘ مَا ØµÙŽÙ†ÙŽØ¹Ù’ØªÙØŒ أَبÙوْء٠لَكَ بÙÙ†ÙØ¹Ù’مَتÙÙƒÙŽ عَلَيَّ، وَأَبÙÙˆÙ’Ø¡Ù Ø¨ÙØ°ÙŽÙ†Ù’بÙيْ ÙَاغْÙÙØ±Ù’ Ù„Ùيْ ÙÙŽØ¥Ùنَّه٠لاَ يَغْÙÙØ±Ù الذÙّنÙوْبَ Ø¥Ùلاَّ أَنْتَ
"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"