Ajarkan Wirausaha, BI Banten Gelar Pelatihan Tenun Di Kabupaten Lebak

photo author
- Rabu, 21 April 2021 | 15:30 WIB
Kepala BI Banten, Erwin Soeriadimadja pamerkan produk tenun karya masyarakat Lebak, Rabu(21/4/2021).
Kepala BI Banten, Erwin Soeriadimadja pamerkan produk tenun karya masyarakat Lebak, Rabu(21/4/2021).

SERANG, TOPmedia – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten telah selesai melaksanakan pelatihan pembuatan tenun ATBM khas Lebak, di Pondok Pesantren Al-Washliyah Kabupaten Lebak, Rabu(21/4/2021).

Pelatihan tenun itupun, dimulai sejak tanggal 22 Maret hingga 21 April 2021. Dengan penutupan pelatihan yang sudah berlangsung selama 26 hari tersebut dilakukan oleh  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja bersama Endang Budi Karya, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), yang ditandai dengan pembubuhan tandatangan pada lembar kain tenun hasil karya peserta latihan.

Bahkan acara penutupan pelatihan tenun tersebut juga dihadiri oleh Komandan Kodim 0603 Lebak, Letkol Infanteri Nur Wahyudi, Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana, Camat Lebak, Kepala Dinas Pariwisata Lebak, beserta Staf Ahli Dekranas, Wignyo Rahadi.

Kepala BI Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, bahwasanya masyarakat di Banten harus kuat bertahan, harus optimis pandemi akan berakhir sehingga perlu mencari inovasi dan kreatif, serta menghadapi peradaban baru dengan kehadiran revolusi digital.

Lanjut Erwin, untuk bertahan dan membangkitkan optimisme BI Banten hadir memperkuat UMKM melalui pelatihan tenun, sekaligus kemandirian pesantren. Mengingat pelatihan ini dilakukan bersama santri pesantren yang mempunyai visi yang sama dan berkeinginan kuat untuk maju.

"Jadi pesantren tidak hanya pandai mengaji tapi juga punya kelebihan, yaitu mampu dalam berusaha, harus mewujudkan Ngaji fiqih, dan ngaji sugih," ungkap Erwin kepada awak media, Rabu(21/4/2021).

Hal itupun, kata Erwin, sejalan dengan upaya mendorong pengembangan UMKM di era digital, dan BI Banten melaksanakan berbagai program peningkatan kapasitas UMKM. Antara lain melaksanakan Kurasi UMKM Potensial, melaksanakan kegiatan pelatihan on boarding bekerjasama dengan E-Commerce, showcase secara online, Business Matching dengan calon Buyer serta pelatihan pembentukan Local Economic Development (LED), yang salah satunya dengan menginisiasi pengembangan tenun khas Lebak bertempat di Pesantren Al-Washliyah menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

"Pelatihan ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian Pesantren, yang juga menjadi salah satu program kerja Bank Indonesia. Hasil dari pelatihan tenun ini akan memperkaya khazanah produk kerajinan tenun di Banten, yang selama ini dikenal dengan produk tenun gedog Baduy yang merupakan produk kain tenun heritage yang juga akan tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya sebagai salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia," jelasnya.

Erwin juga berharap, produk tenun khas Lebak yang dikembangkan dengan tehnik ATBM tersebut akan melengkapi produk tenun di Banten, dan pada gilirannya akan mendorong peningkatan kesejahteraan perajin tenun maupun masyarakat Banten secara luas.

"Pelatihan tenun khas Lebak dilaksanakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten bekerjasama dengan Tim Pelatih yang dipimpin oleh Wignyo Rahadi, desainer nasional dan staf ahli Dekranas. Materi utama pelatihan tenun yang dimulai sejak tanggal 22 Maret 2021 hingga hari ini, meliputi pelatihan mewarnai benang, pelatihan menggunakan alat mehani, dan pelatihan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), hingga praktek membuat dan mengenal motif tenun baru khas Lebak, Banten," katanya.

Sementara itu, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Endang Budi Karya menambahkan, kegiatan pelatihan tenun banten ini sejalan dengan upaya dan misi Dekranas yaitu menyiapkan regenerasi perajin yang unggul dan berdaya saing dan juga sejalan dengan program pelatihan kerajinan kriya yang dimiliki oleh Dekranas.

"Dekranas juga mendukung kegiatan pelatihan ini dan berharap dapat menumbuh kembangkan wirausaha baru di daerah, termasuk Provinsi Banten. Endang Budi Karya juga berharap agar santri terus belajar dan mengembangkan skill agar terasah dan memiliki semangat juang mengembangkan tenun di Kabupaten Lebak," ujar Endang.

Endang mengakui, dengan telah dilaksanakan pelatihan ini diharapkan dapat terbentuk kelompok Tenun Banten yang menjadi andalan Local Economic Development (LED) Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten, serta penggunaan ATBM dan ilmu teknis baru dapat meningkatkan kualitas produk tenun banten.

Tenun ATBM dengan motif khas Lebak, kata dia, diharapkan dapat memperkenalkan kepada masyarakat yang lebih luas terkait seni kreatif kain di Provinsi Banten yang berkembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X